Selasa, 10 November 2009

KAWAN LAMO

Haramlah orang yang mengharamkan FB.

Aneh, dan cetek orang yang bilang kalau FB itu haram. Kalaupun dasar mereka mengharamkan FB karena FB bisa membuat orang melakukan dosa, banyak mudaratnya, itu sih tergantung orangnya kaleeee.
Orang kalau otak udah mesum apa aja pasti dipakai utuk kearah sana "ke kiri, maksudnya" hehehe...i mean ke arah yang negatif kan asosiasinya ke kiri dan menikung. (Apa toh).
"FB connect people to another", itu gunanya FB secara general.
Makanya saya rada sakit hati dan jiwa waktu FB diblokir di kantor, meskipun bisa di akses lewat hape tapikan kurang asyik. Bikin mata pegel sih iya, karena layarnya yang imut, padahal layar hape saya udah lumayan gede diantara hape-hape yang lain, makanya waktu beli saya pilih yang touch-screen biar dimata lega, tapi toh tetep aja kalah jauh sama layar komputer.
Yeee, masak ke warnet, malay..... banget deh cin!
YEEEEEEE masak pakai komputer/ laptop sendiri sih, kan artinya bayar, keluar ongkos, eike kan maunya gretongan sayyyyy!
WEEEEEEK, ente aja yang kelaut, ketemu lumba-lumba. (buat yang bilang ke laut aja! ;-p) hahhaha....piss!

Di FB saya ketemu dengan sobat buat gila-gilaan, sewaktu SMP di batusangkar dulu. Kita panggil saja Well kepanjangan dari baWEEEELLLLLL. (ga begitu bawel kok sebenarnya , wise malah). Sewaktu SMP saya dan Well sempet sekelas, (kelas unggul lho) nah dari situ kita berdua saling menemukan kecocokan satu sama lain dalam hal sok gaul, sok ok, dan sok berisik di satu SMP, kebersamaan kami membuat secara tidak sengaja menarik beberapa orang yang tidak jauh berbeda dari diri kami untuk bergabung. Rame? Bangeet.., karena kalau sudah kumpul rasanya setiap anak memiliki mulut tiga buah. (Hiiii serem). jadilah kegiatan ketawa ketiwi kami semakin seru. Karena kebanyakan ketawanya, otak saya menjadi tidak unggul lagi dan berpisahlah saya dengan si Well. Tapi karena masih satu sekolah kami tetap bisa kompak.

Setamat SMP Well dan yang lainnya melanjutkan ke SMU di kota yang sama , sementara saya hijrah ke Wonogiri dan sampai sekarang saya di Bali, kerja, saya belum pernah ketemu Well lagi.
Di FB saya akhirnya menemukannya, awalnya saya agak takut menyapa dia, karena seperti biasa pesonanya menarik banyak orang untuk menjadi temannya bahkan komen-komennya di FB begitu berbobot dan sering di amini oleh teman-temannya. Saya sih tidak heran sama sekali karena Well memang dari dulu dikenal pintar , IQ nya aja tinggi (mungkin setinggi pohon kelapa sementara IQ saya hanya setinggi pohon palm doank ;p). Di FB saya "add" dan kitapun "berteman lagi". Lama sekali tidak ada obrolan dari kami berdua, sayapun tidak berani memulai , takut kalau dia sudah berubah dan tidak mengenali saya lagi , secara saya sudah agak mirip-mirip turis selama di Bali karena kulit saya sudah bersentuhan dengan yang namanya spa huahahaha jangan bete ya, bacanya.

Tak disangka , sewaktu ulang tahun Well mengucapkan selamat untuk saya dengan ramah sekali dan agak kenceng (kalau dipraktekkan).
Ngobrol-ngobrol..... saya merasa Well adalah orang yang sama , teman akrab saya dahulu. Saya jadi sedikit merasa bersalah karena agak ber "suudzon" dengan dia.
Well bilang dia gak mungkin lupa dengan saya , seseorang yang aneh. "????" "Masak sih saya aneh" Saya mulai mengingat-ingat apakah saya pernah melakukan sesuatu yang menurut orang aneh????
Saya tidak pernah melakukan hal - hal yang aneh kok? (menurut saya sih...) Kecuali beberapa hal dibawah ini yang pernah saya lakukan dan menurut orang atau anda mungkin sedikit aneh??

1) Makan donat pakai nasi
2) Minum susu ibu hamil ( sewaktu masih kuliah ) supaya bisa gemuk .
LOGIKA DODOL: gizi di susu ibu hamil dua kali lipat karena diminum untuk ibu dan bayi.
HASIL : tidak berpengaruh , dan rasanya aneh.
3) Tidur hanya memakai celdam dan kaos / u can see saja.
4) Pernah dengan nekatnya mencoba suntik Vitamin C ke seorang dokter, (i dokter asyik-asyik saja sih karena bayarnya lumayan. Sekali suntik Rp/ 140.000/bulan.
Hasil : Tidak berpengaruh karena hasil suntikan akan terlihat setelah menjalani suntikan selama lima kali. Suntika harus dilakukan terus menerus karena kalau berhenti pigmen bisa terbentuk lagi dan kulit menjadi gelap lagi.
Rasanya: Sakit. Karena suntik vitamin C berbeda dengan suntik lainnya yang bisa dilakukan di pantat atau lengan. Suntik Vitamin C langsung di suntik ke pembuluh Vena. Karena dosisnya lama dan dibiarkan mengalir di pembuluh sendiri (dibantu dengan selang kecil yang disambungkan ke jarum dan alat suntik) maka prosesnya memakan waktu beberapa menit. Jes, jes,jes...mungkin bunyinya seperti itu, karena berpindahnya cairan begitu terasa dan nyata. Untuk tidak ada yang merembes keluar jarum , karena kalo sampai terjadi rembesan rasanya sakit dan perih sekali. Setelah jarum dicabut untuk beberapa saat tangan terasa mati rasa, dan agak tidak fleksibel, dan akan kembali normal setelahnya.
ALASAN Melakukan: Kulit saya sama sekali tidak hitam atau gelap, saya hanya ingin tahu seberapa maksimalnya kecerahan kulit saya. Kurang kerjaan ya saya. Untunglah pengalan disuntik Vitamin C tidaklah menyenangkan buat saya sehingga saya tidak melanjutkannya lagi. Hehehe. parah!!!
4) Kalau di Mall saya suka fitting baju -baju bagus yang harganya lebay-lebay (menurut orang kere seperti saya) lalu foto-foto deh. ;-p (paling nggak udah pernah dicoba hihi)
5) Lupa......., ntar deh kalo ingat ditulis lagi , atau saya mau tanya temen-temen saya dulu. Mungkin mereka ingat.



XOXO

Jumat, 06 November 2009

B'day

TODAY is my birthday


I'm Soooo very happy to find out many people stop by in my wall just to say Happy birth day and the pray. I dont care if they really remember my birth day or just become followers, it doesn't matter. Thank you everybody for the saying and pray through my wall or sms. i do , i do really appreciat it.

Big love to leleyaya, my best friend ever, the song you sang in the phone really touched me. So emotional!

ps: to him : a good progress for your attitude huh!! but i'm not fond of "your-another-bullshit-promises"

WITH ALL LOVE IN THIS WORLD FOR YOU GUYS


Thank/Novi

Senin, 02 November 2009

Ketut Lyer

Another story from the making movie of “EPL”. Dicari, Kakek umur 90 th bisa bahasa Inggris utk main film Hollywood, one of vacancy in a local newspaper. After doing some research hehe, there’s Ketut Lyer, one of character in “EPL” is a sort of fortune teller whom the writer “EPL” met and took counsel with, regarded to her life problem. Originally, the producer asked Mr Ketut Lyer to act in the movie as himself, but diabetes makes him unable to do it though hundreds of million is promised. Speaking of Mr Ketut Lyer is another attracting fact, as a fortune teller his name is already spread out among tourists. When my colleagues and I were going to Ubud , I said that I want to meet Ketut Lyer, and one of my colleague explained that his telling will not work for local people because he has been reading mostly for foreigners for many years, even Ketut Lyer’s position already marked in guide tour list. Hahaha…this is amazing to know that in this modern high-tech life there are many “bule” still believe in superstitious things
“Well, the guests are from overseas already know him well, some already get the name of Ketut and says to the guide “I want to see this man!” by pointing a piece of paper where written Ketut’s name on it. They come with various problem, like love, family or even just for fun. Long time before, he explained more, I saw two foreigners, all girl in Ketut’s place , one of them wanted to be read by him. And the result of Ketut’s learning on them ;one girl would have inheritance, and the other girl would break up with her boyfriend. The lucky girl cheered up happily while her friend asked her furiously almost by screaming “ So you take me so far just for hearing the bad news???!!”

Eat, Pray, Love

Julia and crew are swimming in Tegalalang (if not mistaken) ,
canded pict, taken by Radar Bali post.
Ms . Julia “ Pretty Woman” Robert and crew are on a half way filming the new movie , adapted from best-selling novel “Eat, Pray, and Love” (EPL). Since I idolize her acting and personal, it gives me a thrill to catch up every little thing of the news, in internet or even in local newspaper. The scenes are taken in some places like Ubud, Padang-Padang Beach, Pecatu and more, though few people could be so lucky to see her since the guarding is bloody tight. My colleague, was lucky (or unlucky), when he was on the way to Candidasa for hotel inspections, while he drove to Jl. Monkey forest, there’s making film for “EPL”, and the crew asked him, driver and his friend to got down the car and asked them to take a walk along the Jl. Monkey forest,and previously being advised not to look at the camera when it’s on ( signed with a red light ). On footing, for more or less 5 km, under the bloody blazing hot without any warming up before was not fun, I believe. Well, for my friend it’s fun anyway, because he had an experience to be a supporting actress of Hollywood movie. He wished to eye Ms. Julia but he saw the trucks for her wardrobe and an Alphard which is customized to be a toilet for crew instead. ;-D